Mengenai Saya

Foto saya
lahir di kota ihsan pinggiran jakarta laah, di keluarga yg sangat sangat sangat sederhana ._.v

Sabtu, 27 Desember 2014

Tulisan 8

Senja I
            Sebulir embun akan merasakan takut jika nanti aku keluar dengan seribu cahaya yang menusuk tajam seperti belati. Embun yang memiliki seribu kesegaran akan terbunuh dengan sinar yang muncul, embun sadar usianya tidak lama. Kedatanganku ditakuti embun yang lembut, tetapi sangat di tunggu oleh makhluk yang bernama manusia. Saat aku muncul rasa hangat yang begitu menggoda alam. Dengan aku datang, butiran embun akan menjadi pelangi yang sangat indah, ia menjadi perhiasan dunia. perhiasan yang takkan lama dalam sebuah dingin yang mengoyak jantung dari segala makhluk hidup. Seribu cahaya yang aku seret pada dunia yang fana ini, agar gelap pergi dari dunia. kedatangan yang membuat makhluk terjaga dari semua rasa takutnya akan gelap. Setelah embun terbunuh oleh cahaya makhluk mulai merasakan cahaya yang mulai hangat. Aku bukan lenyetra kecil yang lelah memberi kehangatan. Aku tak akan merasa lelah untuk menyinari makhluk dengan seribu cahaya yang ada dalam diriku.
            Ditengah perjalananku, rasa hangat yang aku berikan akan berubah menjadi panas. Rasa panas yang akan menusuk jutaan kulit seperti seribu jarum yang dilemparkan kepada jantung. Hanya angin yang mampu mendorong rasa panas yang aku tumpahkan kepada dunia. dengan perlahan angin akan mendorong panasku ke tempat yang dingin sehingga menghilang seperti embun di pagi hari yang lenyap oleh hangatku. Pergerakan dunia yang perlahan tidak bisa dirasakan oleh makhluk yang berada didalamnya telah membuatku berubah. Aku yang panas dan menyilaukan berubah menjadi makhluk yang sangat ingin dilihat oleh setiap makhluk yang ada di dunia. mereka yang bersembunyi saat panasku menyebar di permukaan bumi sekarang mulai bermunculan saat aku memperlihatkan warnaku diujung senja yang mulai membunuhku, warna jingga yang muncul pada saat ujung senja membuat makhluk yang paling sempurna mau menatapku dengan penuh rasa bangga dan kagum akan diriku. Aku hanyalah ciptaan-Nya, senja yang mulai menyeretku pada gelap tanpa bisa aky lari.
            Gelap yang terus menyelimuti membuat cahaya dan ras hangatku hilang. Gelap memang menghilangkanku. Tapi senja yang pernah aku tanam pada mata makhluk yang paling sempurna tidak akan bisa di lupakan olehnya. Senja yang menawarkan keanggunan yang hakiki takkan bisa dihilangkan dalam ingatan, senja itu akan abadi sampai kapanpun. Aku yang sudah diselimuti gelap hanya bisa memandang dengan rasa sedih, aku tak bisa apa-apa sampi waktunya lagi aku akan dibangkitkan dan memberikan cahaya yang hangat. Biarkan waktu yang akan membuatku muncul kembali.

-Miftahudin-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar